“Mahasiswa Bukan Rata-Rata” UGM EXPO 2016
Nama : Rahma Ekasari
NIM : 16/398357/KT/08352
Dosen Pembimbing : Atus Syahbudin
Review Talkshow “Mahasiswa Bukan Rata-rata” pada tanggal 23 September 2016 bertempat di panggug utama UGM EXPO 2016
Pembicara pertama pada talkshow ini adalah Bapak Wikan Sakarinto, Ph.D selaku Dekan Sekolah Vokasi UGM, beliau mengambil tema “Karakter Mahasiswa Siap Kerja”
Beliau menyampaikan tentang lima hal yang harus dimiliki mahasiswa yaitu 21st century competence. Kelima hal tersebut antara lain:
- Critical thinking Critical thinking logic, bisa dimiliki jika kita banyak membaca, bisa dari kuliah, internet, atau dimanapun. Tetapi untuk critical thinking bijak maka kita harus menjadi manusia baik.
- Komunikasi/ Cross culture communication Saat ini sudah banyak perubahan yang tanpa kita sadari kita banyak tertinggal.
- Inovasi Jadilah mahasiswa yang memiliki inovasi, jangan hanya mengejar ipk.
- Reward
- IT literasi
Kelima hal ini merupakan karakter, apabila kita memiliki lima karakter ini maka akan menjadikan kita siap, lulus, kerja.
Pembicara yang kedua adalah Rehan Abdullah Salam, STP. Beliau adalah alumni UGM angkatan 2008 yang saat ini menjadi owner Es Coklat CHOCKLES. Mas Rehan mengambil tema “Mahasiswa Jadi Pengusaha Sukses”.
Pada tahun 2012, setelah lulus dari UGM Mas Rehan berpikir untuk membuat sebuah usaha karena menurutnya jurusan beliau tidak ada prospek kerja yang bagus. Tahun 2012, beliau membuat gula semut, walau gagal tapi softskillnya bisa didapatkan. Beliau mengatakan bahwa, jika kita ingin membuat usaha maka mulailah untuk menabung. Selanjutnya beliau membangun kafe, namun hanya bertahan selama 2 bulan. Alasannya adalah lingkungan yang tidak mendukung. Kemudian beliau membangun kafe lagi pada sebidang tanah, namun ternyata tanah tersebut masih dalam proses sengketa. Selanjutnya, beliau mulai membangun usaha lagi dengan gerobak. Saat ini Mas Rehan sudah memiliki 20 cabang kafe di daerah Yogyakarta, 4 cabang di Semarang, dan 1 cabang di Banjarbaru. Beliau mengatakan bahwa, kita harus membuat peluang sendiri jangan tiru-tiru orang lain. “Innovation or die” Kita harus mampu menciptakan inovasi baru untuk menciptakan produk. Menurutnya, mandiri itupenting. Seperti halnya ketika kita sedang kepepet, maka secara tidak langsung akan tercipta sebuah inovasi karena kita akan selalu berusaha untuk mempertahankan hidup kita. Beliau juga mengatakan bahwa mimpi itu harus bersegmen. Cantumkan mimpi itu secara nyata. Jika punya satu mimpi, catat! Kemudian ketika mimpi itu telah terwujud, maka tingkatkan. Buat mimpi – mimpi baru lebih besar. Di akhir beliau menambahkan quotes, “Malu jadi benalu. Malu minta melulu”.
Pembicara ketiga adalah Bapak Atus Syahbudin, Ph.D selaku dosen Fakultas Kehutanan UGM dan juga Reviewer Beasiswa LPDP. Beliau mengambil tema “Mahasiswa Kaya berkat Beasiswa”.
Di awal pembicaraan, Pak Atus menceritakan kisah hidup beliau hingga beliau bisa mendapatkan beasiswa. Pak Atus mengatakan bahwa untuk mendapatkan beasiswa, kita harus memenuhi syarat dari beasiswa. Misalnya, nilai IP yang harus lebih dari 3.00 atau lebih dari 3.50. Maka untuk mendapatkan IP seperti itu, kita harus belajar lebih giat dan rajin. Dengan rajin belajar tersebut, maka akan terbentuk karakter yang baik. Orang yang ingin mendapatkan beasiswa cenderung belajar dengan rajin untuk mendapatkan nilai baik dan mempertahankan nilai itu. Beliau juga menyampaikan bahwa beasiswa akan membuat kita kaya budaya, kaya bahasa, dan kaya networking.
Beliau menambahkan, satu hal yang paling penting adalah “Buatlah rekam jejak”.
Pembicara keempat adalah Yusuf Fajar Pratama dari Fakultas Kehutanan 2012 yang menjadi mahasiswa atlet berprestasi. Mas Yusuf mengangkat tema “Bakat Minat Berbuah Prestasi”.
Beliau menjelaskan bahwa minat adalah kesukaan terhadap suatu hal tertentu. Bagaimana cara mengetahui bakat dan minat kita?
- Selami diri kita sendiri
- Jalin interaksi dengan lingkungan sekitar
- Coba pahami kesukaan kita
- Ada sarana dan prasarana
Pembicara yang terakhir adalah Ketua Umum BEM UGM, Mukhamat Ali Zaenal Abidin, Gizi Kesehatan 2012. Beliau mengambil tema “Mahasiswa Aktivis Berbagi Waktu”.
Beliau menyampaikan bahwa hidup itu butuh perjuangan. Kita harus punya motivasi dan mimpi. Kita harus berubah setiap satuan waktu. Dan perubahan itu tergantung dari buku apa yang kita baca serta orang – orang yang kita temui. Karena semakin banyak orang yang kita temui, maka akan semakin banyak pula pemikiran – pemikiran yang kita dapat.
Tips dari mas Ali yang tetap berprestasi walau dihadang kesibukan adalah membuat jadwal atau life map untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Agar semua yang akan kita lakukan sudah terjadwal sehingga kita tidak menunda-nunda pekerjaan.
Sekian kurang lebih review dari Talkshow “Mahasiswa Bukan Rata-rata”. Terima kasih.
